Pelet kayu menjadi salah satu sumber tenaga terbaru. Faktanya pelet yang terbuat dari kayu tersebut juga menjadi energi yang terbarukan, terlebih dalam pemanfaatan biomassa. Kira-kira seperti apa ya cara pembuatannya? Kenapa bisa menjadi sumber energi yang terbarukan?
Perlu menjadi pengetahuan penting bahwa istilah tersebut sebenarnya terbuat dari residu ataupun limbah sisa dari proses pengrajin kayu bulat. Atau tatal, bisa juga disebut dengan tatal yang dihasilkan oleh proses produksi pabrik furniture. Bukan hanya itu saja ternyata. Tetapi juga menggunakan bahan dari sisa kayu dengan kualitas yang rendah.
Biasanya dari proses penebangan atau bisa juga pemanenan. Ternyata pemanfaatan pelet yang terbuat dari ayu tersebut tak hanya terjadi di Indonesia saja. Melainkan juga luar negeri. Misalnya adalah Amerika Utara dan Eropa. Justru mereka menggunakan kayu bekas guna membuat pelet tersebut. Mereka mendapatkan kayu bekas dari sebuah perusahaan perkapalan yang umumnya itu menerima banyak barang.
Mengenal Lebih Dekat Tentang Pelet Kayu
Adanya ketidakstabilan harga dari batu bara yang terjadi sekarang ini, menyebabkan orang-orang melakukan kreasi menggunakan kreativitas yang mereka miliki. Guna menghasilkan inovasi baru agar bisa menggantikan posisi serta peranan dari batu bara itu sendiri.
Pelet kayu atau wood pellet merupakan jenis bahan bakar yang bioenergi atau ramah lingkungan. Dimana bentuk dari wood pellet itu sendiri hampir sama dengan briket. Hanya saja ukurannya serta bahannya lah yang menyebabkan terjadinya perbedaan. Kayu yang umumnya digunakan untuk membuat inovasi baru pengganti batu bara tersebut adalah kayu kaliandra.
Bagaimana cara membuatnya?
Chipping
Pertama melalui tahap chipping. Tahap dimana bahan masih dalam bentuk aslinya dipotong. Pemotongan terjadi dua kali, yakni memecah sampai pada ukuran 25 mm dengan mesin wood chipper. Lantas tahap kedua adalah pemotongan supaya menjadi serpihan yang panjangnya adalah 10 mm dengan tebal 3 mm.
Screening dan Drying
Berikutnya adalah screening adalah tahap penyaringan. Karena bukan tidak mungkin serpihan tersebut akan mengandung bahan-bahan yang tidak diinginkan. Misalnya batu, paku, pasir ataupun lainnya. Jadi, screening ini juga disebut dengan penyaringan yang sudah dilengkapi dengan adanya magnet serta ukurannya sudah khusus. Setelah itu adalah proses drying atau pengeringan.
Milling dan Compressing
Tidak berhenti disitu saja cara pembuatan pelet kayu. Tetapi juga harus melewati proses milling. Proses penggilingan serpihan-serpihan agar menjadi artikel yang lebih kecil. Sedangkan compressing sendiri pemasukan serbuk yang sudah halus ke dalam mesin penggilingan dengan adanya temperatur dan tekanan yang tinggi. Tekanan tersebut dilakukan dengan interval yang dapat menghasilkan pelet yang sudah dalam bentuk potongan kecil.
Cooling
Cooling juga termasuk pada proses pembuatan pelet kayu. Proses pendinginan dan siap untuk di packing. Kembali ke penjelasan sebelumnya yang mengatakan, bahwa pelet kayu merupakan inovasi terbaru. Dimana wood pellet tersebut juga bisa menggantikan peranan dari batu bara. Terlebih lagi wood pellet itu ramah lingkungan sedangkan batu bara sendiri kurang ramah lingkungan.
Ternyata pemanfaatan dari wood pellet tersebut memberikan banyak keuntungan. Nyatanya juga permintaan wood pellet berkelanjutan dalam jangka panjang tersebut juga memberi motivasi kepada pemangku kepentingan guna melestarikan juga memperbaiki manajemen hutan serta mengembangkan lahan yang kritis. Bukan hanya itu saja, tetapi permintaannya juga sudah sampai pada penjuru dunia. Itulah sedikit informasi yang harapannya bisa menambah wawasan serta pengetahuan Anda mengenai peranan pelet kayu saat ini.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai pelet kayu, Anda bisa mengaksesnya di website kami. Anda juga bisa klik link WhatsApp di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.