Mari cari tahu cara fermentasi kohe kambing atau limbah kotoran kambing yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kandang untuk kesuburan tanaman. Penggunaan bahan alami untuk kesuburan tanaman bisa menghindarkan Anda dari penggunaan bahan kimia.
Dalam beberapa jenis produksi, kotoran hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar dari arang atau batu bara. Kohe atau kotoran kambing harus difermentasikan terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih berguna.
Berikut Ini Cara Fermentasi Kohe Kambing yang Tepat
Agar dapat memanfaatkan kotoran kambing secara optimal, harus melalui serangkaian cara fermentasi kohe kambing terlebih dahulu. Hasil produksi fermentasi akan maksimal hanya jika Anda menerapkan berbagai langkah tepat berikut secara berurutan:
1. Memisahkan Kotoran dari Benda Lainnya
Ketika kotoran kambingnya jatuh ke tanah, pasti ada berbagai material lain yang otomatis tercampur dengan kotoran tersebut. Materialnya bisa berasal dari alam juga, seperti bebatuan, dedaunan, atau berbagai material lain, seperti pecahan kaca, dan sejenisnya.
Karena yang akan digunakan adalah kotoran kambingnya saja maka penting untuk memisahkan kotoran tersebut dari material lain. Pastikan menggunakan pelindung tangan dan berbagai peralatan lainnya jika dirasa proses pemisahan membutuhkan metode khusus.
2. Hamparkan Kotoran dan Tambahkan Pengurai
Kotoran yang sudah dipisahkan sebelumnya akan memasuki cara fermentasi kohe kambing kedua, yakni penambahan pengurai. Kotoran yang sudah dipisahkan diletakkan pada alas lebar agar bisa terhampar secara tipis dan merata sebelum ditambahkan bahan pengurai.
Adapun fungsi dari penambahan bahan pengurai adalah untuk membuat proses fermentasi menjadi lebih mudah dan cepat. Pastikan terlebih dahulu sudah tidak ada material selain kotoran kambing dalam hamparan tersebut karena dapat mengganggu proses fermentasi.
3. Kocok Bakteri Pengurai dan Campurkan Air
Tahapan ini dilakukan sebelum bahan pengurai ditebarkan dan dicampurkan dengan kotoran yang terhampar. Anda harus memastikan bahan pengurai tersebut tercampur secara merata guna mendukung proses fermentasi berlangsung secara optimal.
Berapa banyak takaran pengurainya bisa disesuaikan dengan seberapa banyak kotoran kambingnya. Takarannya setiap 2 tutup botol bisa digunakan untuk sebanyak 100 kg kohe kambing, ini dapat menjadi referensi cara fermentasi kohe kambing kelipatan kg lainnya.
4. Beri Tambahan Molase
Molase bisa terdiri atas beberapa jenis, seperti tetes tebu, gula pasir, juga gula merah dengan tujuan memberikan nutrisi kepada bakteri pengurai. Jika takarannya 100 kg kotoran kambing maka bisa menggunakan sebanyak 100 gram molase yang dimasukkan ke botol semprot.
Nantinya pemanfaatan molase bisa dengan cara disemprotkan secara merata ke seluruh permukaan. Semakin merata molasenya maka semakin maksimal proses pembuatan kohe atau fermentasi yang dihasilkan untuk pupuk kandang tanaman atau bahan bakar.
5. Semprotkan Molase dan Bakteri Pengurai
Bagian ini merupakan cara fermentasi kohe kambing lanjutan dari tahapan sebelumnya. Kocok terlebih dahulu campuran molase untuk memastikan semua campuran di dalamnya terkombinasi dengan baik dan telah mendapatkan percampuran yang sesuai.
Kami anjurkan arah penyemprotan molase dibuat sedemikian teratur agar setiap bagian terkena semprot dengan baik. Jika semua bagian sudah terkena molase maka proses fermentasinya bisa sesuai dengan estimasi waktu yang diharapkan.
6. Masukkan ke Dalam Karung
Pastikan terlebih dahulu semprotan molasenya sudah merata dengan takaran yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Jika cairan molase sudah habis dan telah dipastikan seluruh bagian tercampur rata maka langkah berikutnya masukkan kohenya ke dalam karung.
Gunakan alat khusus untuk melakukan cara fermentasi kohe kambing satu ini agar tidak ada sedikitpun material yang tertinggal. Setelah itu tutup karung secara rapat untuk menghindari paparan bakteri atau berbagai ancaman yang bisa merusak proses fermentasi.
7. Buka Karungnya Setelah 2 Bulan
Setelah memastikan campurannya tertutup dalam wadah rapat, tunggu hingga dua bulan lamanya sambil dipantau secara berkala. Silakan buka kembali karung tersebut dengan syarat sudah tidak lagi menimbulkan bau tidak sedap ala kotoran hewan.
Anda dapat melihat hasilnya dan melakukan uji coba untuk memastikan keberhasilan proses pembuatan kohe. Jika merasa perlu mendapatkan panduan ahli terkait cara fermentasi kohe kambing di atas maka bisa konsultasi dengan jasa profesional.