
3 cara menggunakan kapur dolomit- Kapur dolomit diakui mempunyai fungsi penting dalam pengolahan lahan pertanian. Hampir sebagian besar petani mencampurkan tanah dengan dolomit sebelum menanam bibit. Namun, sudahkah Anda mengetahui metode aplikasinya?
Agar hasil yang dituai lebih maksimal, ada baiknya Anda mengenali cara penggunaan dolomit yang tepat, apalagi bagi petani pemula. Rasanya tidak boleh melewati pembahasan di bawah ini.
Kandungan Kapur Dolomit
Dolomit atau dolomite terbuat dari batu dolomit. Metode penggunaan dolomit sebagai pupuk penyubur tanah sudah dikenal lama. Dalam pertanian, tingkat keasaman tanah turut berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Karena itu dolomit digunakan sebagai agen netralisasi keasaman tanah agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Secara fisik, kapur dolomit berbentuk bubuk atau tepung dan sifatnya homogen. Warnanya putih sedikit kecoklatan.
Dolomit dicampur dengan bahan baku lain, seperti amonia, karbon dioksida dan Phospor Gypsum. Pencampuran bahan-bahan tersebut menghasilkan pupuk yang baik, lengkap dengan kandungan unsur hara.
Fungsi Kapur Dolomit
Fungsi utama dari dolomit adalah kemampuannya dalam mengatur pH atau tingkat keasaman tanah. Selain itu, penggunaan dolomit memiliki dampak positif lain terhadap kondisi tanah, yaitu seperti:
- Meningkatkan populasi mikroorganisme tanah
- Memasok unsur magnesium dan kalsium
- Menambah unsur hara mikro dan makro
- Menghijaukan warna daun
- Mematikan bibit penyakit pada tanah
- Menetralkan senyawa beracun
- Mempercepat pertumbuhan akar
- Memperbaiki kualitas hasil tanam
- Merangsang produktivitas tanah
Cara Penggunaan Dolomit yang Benar
3 cara menggunakan kapur dolomit- Memilih dolomit yang berkualitas didasari oleh beberapa hal, seperti harga, sifat kimia, kehalusan bahan dan waktu untuk bereaksi. Anda juga perlu mengetahui cara menggunakan kapur dolomit yang benar. Secara garis besar ada tiga metode, masing-masing dijelaskan di bawah ini:
- Dimasukkan pada Lubang Tanam
Pada metode pertama ini, pupuk dolomit ditebar pada masing-masing lubang tanam. Itu artinya, Anda perlu menyiapkan lubang tanam terlebih dahulu. Setelah menebar dolomit ke masing-masing lubang, siapkan campuran pupuk kandang dan tanah.
Tutup lubang tanam menggunakan campuran pupuk kandang tadi. Biarkan proses berlangsung, biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 pekan. Setelah melewati masa itu, lubang tanam siap untuk ditanami bibit.
- Mencampur Dolomit dengan Pupuk ZA
Dolomit dapat diaplikasikan bersama campuran pupuk ZA. Melalui cara ini, tanaman bisa mendapatkan unsur hara berupa magnesium dan kalsium. Metode ini tidak akan terlalu mempengaruhi pH tanah.
Apabila Anda ingin menggunakan metode ini, Anda cukup mencampurkan pupuk ZA dengan bubuk dolomit.
Sebarkan campuran tersebut di sekeliling tanaman, di larikan tanaman secara sejajar atau dimasukkan pada lubang yang dibuat khusus untuk memberi pupuk pada kanan dan kiri tanaman.
- Menyebar Langsung di Atas Tanah
Metode kedua mungkin lebih praktis untuk beberapa orang. Sama halnya dengan metode pertama, metode ini hanya dapat dikerjakan pada saat pengolahan lahan. Artinya belum ada bibit yang ditanam. Caranya dengan menebar kapur dolomit secara merata ke seluruh lahan. Lalu diamkan selama 2 hingga 3 minggu sampai kondisi tanah normal dan siap dipakai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menebar dolomit.
Sebaiknya waktu penebaran pupuk dolomit dilakukan sekitar 2-3 minggu sebelum musim hujan. Tujuannya agar pupuk dolomit tidak terbawa aliran air hujan karena dapat mengurangi jumlah yang terserap.Sebagai tambahan informasi, pemberian pupuk dolomit cukup dilakukan satu kali selama 5 tahun sekali. Direkomendasikan untuk memberikan dolomit sebanyak 2 atau 3 kali takaran yang dibutuhkan agar beberapa tahun kemudian Anda hanya perlu menambah sedikit saja.
Sangat mudah untuk mengaplikasikan dolomit pada tanah, bukan? Maka dari itu, sudah seharusnya kapur dolomit masuk ke daftar wajib kebutuhan pertanian. Dengan begitu, hasil panen akan lebih memuaskan. Anda dapat membeli dolomit secara online dengan hubungi kami di tanami.co.id atau di WhatsApp berikut: (MariaArumingtyas) untuk informasi lebih lanjut. Semoga artikel ini bermanfaat!