
Menggunakan cocopeat media tanam sekarang menjadi tren alternatif pilihan untuk bercocok tanam. Cocopeat atau yang sering juga disebut sebagai coco coir dan coco fiber merupakan media tanam alternatif.
Anda bisa memilih menggunakan media tanam yang berbahan dasar utama sekam dan tempurung kelapa ini. Sekam atau tempurung kepala diolah dengan dihaluskan hingga menjadi butiran kecil seperti serbuk kayu.
Sifatnya yang cocok sebagai media tanam mudah dipindah dan cenderung tidak kotor. Bahkan, meskipun tidak didominasi tanah memiliki tingkat kesuburan yang tinggi mengandung serbuk dari sabut atau tempurung kelapa kaya mineral.
Kandungan tersebut akan membantu tanaman guna memenuhi nutrisi pertumbuhan. Sifatnya yang juga mudah meresap dan mudah kering, tetapi mampu menyimpan kadar air dengan kondisi yang pas.
Sehingga memiliki tingkat kelembaban yang cukup, maka tanaman tidak mudah layu karena terlalu banyak air pada media tanamnya. Karakter cocopeat media tanam sangat cocok bagi tanaman gantung.
Selain itu, ternyata cocopeat menetralkan kadar keasaman atau pH pada media tanam dan menyimpan unsur hara yang terkadang hilang bersama dengan air siram. Anda bisa membelinya di toko atau membuatnya.
Cara Membuat Cocopeat di Rumah
Agar bisa membuat sendiri cocopeat media tanam di rumah sangat mudah dilakukan dengan bahan utamanya sangat mudah ditemui di sekitar. Selain menghemat biaya, membuat sendiri juga akan menambah kegiatan senggang.
Ada beberapa bahan yang harus Anda siapkan ketika ingin membuat media tanam cocopeat. Diantaranya sabut kelapa dan MOL air cucian beras serta urine kelinci serta peralatan yang digunakan juga sederhana.
Anda hanya membutuhkan pisau, blender atau tumbukan, dan saringan. Langkah pertama yang dilakukan ialah membasahi sabut kelapa. Sabut kelapa yang sudah dipersiapkan harus dibasahi terlebih dahulu.
Tujuan dari dibasahinya sabut kelapa agar memudahkan untuk dihancurkan dengan blender atau tumbukan. Sebelum dibasahi, Anda bisa memotong – potong sabut kelapa agar memudahkan penghancurannya pada blender.
Setelah itu, jemur potongan sabut kelapa hingga sedikit kering dan dihaluskan dengan baik. Setelah itu saring dan pastikan sabut kelapa halus tersebut bebas dari air.
Karena adanya air pada saat proses penghalusan akan digantikan air beras dan urine kelinci sebagai sumber nutrisi. Kelebihan dari sabut kelapa ini mengandung banyak sekali unsur K atau kalium.
Kandungan kalium membantu proses pembuahan jika digunakan media tanam buah – buahan. Apalagi ditambah dari urine kelinci dan air beras yang mengandung banyak nutrisi mineral bagi tumbuhan.
Namun pada saat proses pencampuran harus diendapkan selama sehari agar meresap. Caranya dengan mencampurkan satu liter air dengan campuran 50 mili urine dan 100 mili air cucian beras.
Kelebihan Cocopeat yang Perlu Diketahui
Setelah dirasa meresap maksimal kemudian disaring hingga kering dan bisa dimanfaatkan sebagai pengganti kompos. Setelah semua langkah dilakukan cocopeat media tanam bisa digunakan untuk tanaman.
Proses penggunaan cocopeat bisa digunakan untuk tanaman gantung atau dengan metode penanaman diumbar. Jika digunakan pada media gantung, jangan menggunakan cocopeat yang halus seperti butiran.
Melainkan masih dalam bentuk besar – besar dan biasanya jenis ini digunakan untuk anggrek, benalu, tanduk rusa, dan sebagainya. Atau bisa juga menggunakan bantuan sabut atau tempurung kelapa sebagai pengikat ketika digantung.
Teksturnya yang hampir mirip tanah, tetapi memiliki kelebihan menyerap air dan menyimpannya dengan baik. Bahkan menurut penelitian, cocopeat mampu mempertahankan kadar air sepuluh kali lipat dari tanah.
Cocopeat media tanam memiliki ketahanan terhadap hama lebih baik dibandingkan tanah, karena hama tidak suka bernanung didalam cocopeat. Selain itu, sifatnya ramah lingkungan karena berasal dari limbah tidak terpakai.
Jika Anda tertarik untuk mengakses informasi lebih lanjut mengenai coco peat, Anda bisa mengunjungi website kami. Anda juga bisa klik di sini untuk terhubung langsung dengan tim kami.