Harga Cocopeat 1 Karung dan Cara Penggunaannya

Harga Cocopeat 1 Karung dan Cara Penggunaannya- Penggunaan limbah organik umumnya diolah menjadi pupuk untuk kemudian dikembalikan kepada tanaman. Namun, manfaat limbah organik sebenarnya sangat banyak. Salah satunya sebagai sumber energi terbarukan untuk mengatasi keterbatasan bahan bakar fosil yang kini dijadikan bahan bakar utama. Energi terbarukan atau bahan bakar alternatif dari limbah organik ada banyak macamnya termasuk di dalamnya cocopeat atau sabut kelapa. Oleh karena itulah Anda akan butuh informasi tentang harga cocopeat 1 karung untuk memanfaatkan limbah ini.

Sabut kelapa merupakan serat-serat kasar yang menjadi selimut (mesokarp) buah kelapa. Di Indonesia, sabut kelapa kerap diabaikan dan hanya dibiarkan mengering atau membusuk  di bawah tegakan pohon kelapa. Namun, sabut kelapa alias cocopeat ini memiliki nilai ekonomis yang baik dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Ini karena sabut kelapa dapat diolah menjadi serat sabut atau cocofibre serta serbuk sabut atau cococoir. 

Serat sabut dan serbuk sabut inilah yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan baku briket, jok mobil, pupuk organik, bahkan komponen penyaring air di mancanegara. Artinya, sabut kelapa cukup bernilai di mancanegara sehingga memiliki prospek yang baik sebagai komoditas ekspor. Selain diekspor, sabut kelapa juga dapat digunakan di dalam negeri untuk dijadikan sebagai media tanam dan sumber energi alternatif. Cara pengolahannya pun tidak sulit sehingga dapat dipelajari dengan  mudah.

Harga Cocopeat 1 Karung untuk Media Tanam dan Sumber Energi

Harga Cocopeat 1 Karung dan Cara Penggunaannya- Cocopeat atau sabut kelapa yang dijual di pasaran sudah dalam bentuk siap pakai, terutama cocopeat untuk media tanam. Oleh karena itulah penggunaannya untuk media tanam umumnya tidak perlu pengolahan karena cocopeat sudah dalam bentuk serbuk halus. Namun untuk menjadikan cocopeat sebagai sumber energi, dibutuhkan suatu proses pengolahan terlebih dahulu untuk membuat briket. 

Jika dibandingkan dengan tanah, sabut kelapa atau cocopeat memang tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan. Oleh karena itulah tanaman tetap harus diberi pupuk dengan takaran yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Harga cocopeat 1 karung sangat bervariasi karena ukuran karung yang digunakan pun bervariasi. Meski begitu, cocopeat dibanderol dengan harga yang relatif terjangkau. Oleh karena itulah penggunaannya baik sebagai media tanam maupun sumber energi alternatif cukup efisien dan hemat. 

Pengolahan Cocopeat untuk Bahan Bakar

Sebelum dijadikan sebagai bahan bakar, sabut kelapa atau cocopeat perlu diolah terlebih dahulu menjadi briket. Hal ini penting sekalipun cocopeat sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar. Namun, penggunaan cocopeat sebagai bahan bakar secara langsung memiliki kekurangan, yaitu energi panas yang dihasilkan kurang stabil. Dengan kata lain, energi panas yang dihasilkan bisa terlalu besar. Untuk mengatasi masalah tersebut, cocopeat perlu dijadikan briket terlebih dahulu dengan cara dibakar dan dicetak. 

Bahan dengan harga cocopeat 1 karung yang terjangkau ini perlu dibakar dalam tempat yang tertutup, misalnya drum. Untuk memaksimalkan pembentukan arang cocopeat, lubang untuk keluar asap perlu dibuat. Apabila cocopeat telah terbakar seluruhnya dan menjadi arang, diamkan terlebih dahulu kurang lebih satu malam. Berikutnya, arang cocopeat ditumbuk agar halus kemudian diayak. Setelah itu baru diberi perekat menggunakan larutan tepung kanji dan dicetak menjadi briket. Dalam bentuk briket, cocopeat dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk keperluan rumah tangga maupun industri. Misalnya industri semen, keramik, batu bata, genting, pandai besi, dan sebagainya. Untuk informasi lebih lanjut klik link WhatsApp berikut: (Maria Arumingtyas) atau email: info@indonesiacocopeat.com. Semoga bermanfaat, ya!